Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jaganlah
bersandar pada pengertianmu sendiri “(Amsal 3:5 )”
Memang benar kita kita semua punya mimpi-mimpio yang hancur
dan Allah tetap berdiri di atas mimpi-mimpi kita yang hancur karena Dia
memiliki yang lebih baik, lebih tinggin lebih agung bagi kita.
Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari,
ketiganya saling bercerita mengenai harapan dan mimpi mereka.
Pohon pertama berkata: “ Kelak aku ingin menjadi peti harta
karun. Aku akan di isi emas, perak dan berbagai permata dan semua orang akan
mengagumi keindahanya”.
Kemidia pohon kedua berkata: “Suatu hari kelak aku akan
menjadi sebuah kapal besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan akan berlayar
keujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat
dan setiap orang merasa aman berada didekatku”.
Lalu giliran pohon
yang menyampaikan impiannya: “ Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang paling tinggi dihutan, dipuncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir
betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon
terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku”.
Setelah beberapa
tahun berdoa agar impian mereka terkabul, datanglah sekelompok penebang pohon dan menebang ketiga
pohon itu.
Pohon pertama dibawah ketukang kayu. Ia sangan senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun.
Tetapi doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan dikandang dan setiap hari diisi jerami sebagai makanan ternak. Pohon kedua dibawah kegalangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi Dia dipotong-potong dan dibuat menjadi perahu nelayan yang sangat kecil. Impianya menjadi kapal besar pengangkut raja-raja telah berakhir. Dan pohon ketiga ditebang menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelapnya hutan.
Tahun demi tahun telah berganti, dan ketiga pohon itu sudah melupakan impian mereka masing-masing.
Kemudian suatu hari, datanglah sepasang suami istri tibah dikandang ternak. Sang istri melahirkkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa didalamnya diletakkan harta terbesar sepanjang masa.
Bertahun-tahun
kemudian, sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari
pohon kedua. Ditengah danau, badai besar dating dan pohon kedua berfikir bahwa
ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang didalamnya. Tetapi seorang
laki-laki berdiri dan berkata kepada badai: “Diam!!!, Tenanglah”. Dan badai
itupun berhenti.
Seketika itu juga sadarlah pohon kedua bahwa ia telah
mengangkut raja di atas segalah raja.
Akhirnya, seorang datang mengambil pohon ketiga yang berada didalam hutan yang
sangat gelap. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek
laki-laki yang memikulnya. Laki-laki itu dipakukan dikayu dan mati di puncak
bukit.
Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena
YESUSlah yang disalibkan padanya…
0 komentar:
Posting Komentar